
Berpakaian Biar Sukses Wawancara Kerja
Saat menghadiri panggilan wawancara kerja, kamu bukanlah satu-satunya orang yang ada di ruang tunggu sempit yang mengintimidasi dengan mbak resepsionis cantik itu. Jadi, pakaian yang kamu pakai, sangat berpengaruh besar dalam memberi kesan pertama agar sukses wawancara kerja. Kamu harus lebih stand out dari yang lain agar lebih diingat dan paling enak dilihat dari yang lain. Tapi jangan salah, tampil stand out bukan berarti tampil berlebihan dan mencolok mata. Kamu harus menyesuaikan juga pakaian yang kamu pakai saat wawancara kerja sesuai dengan jenis industri atau bidang perusahaan tempat kamu melamar tersebut. Jadi, perhatikan tips berpenampilan untuk wawancara kerja berikut, bila kamu berharap bisa mendapatkan pekerjaan impian di perusahaan yang kamu inginkan.
Bila Kamu Wawancara Untuk: Industri Kreatif
Contoh: Penulis, editor, fotografer, desain grafis atau industri film.
Bila kamu berpikir untuk tampil sekreatif mungkin atau tampil total, bisa jadi kamu terlalu berlebihan. Mereka sebenarnya nggak terlalu peduli dengan pakaian yang kamu kenakan. Kalau kamu nggak punya kepribadian yang menarik, pakaian nggak akan membantu kamu lolos saat wawancara. Jadi, cobalah tunjukkan kepribadian dan orisinalitas kamu daripada harus tampil smart dengan gaya lengkap.
Atasan: Sebaiknya, pakailah kemeja berkerah. Pastikan kemeja tersebut nggak kusut dan sudah disetrika rapi, biar terkesan kalau kamu nggak memakai baju bekas kencan malam Minggu. Jangan takut memakai kemeja dengan motif atau bermain warna. Hanya pastikan jangan pilih warna yang terlalu mencolok.
Bawahan: Celana panjang slim fit adalah pilihan yang tepat untuk kamu pakai. Pilihlah warna biru navy, coklat muda atau khaki. Bisa juga celana jeans denim berpotongan slim fit berwarna gelap, asalkan nggak ada sobekan atau efek belel pada denim tersebut.
Sepatu: Sepatu merupakan cara terbaik untuk menunjukkan kepribadian kamu. Pakailah sepatu dengan model klasik, atau sepatu kulit dengan model kontemporer. Pilih sepatu boots dengan tali, atau pakailah sepatu loafers yang sedikit santai.
Bila Kamu Wawancara Untuk: Korporat
Contoh: Biro hukum, real estate, public relation, sales, marketing, iklan atau account executive.
Saatnya tampil dengan gaya konservatif. Artinya kamu harus pakai blazer atau jaket jas. Kamu harus tampil sekeren mungkin untuk membuat orang terkesan melihat penampilan kamu.
Atasan:
Pakailah blazer dengan potongan klasik. Pastikan blazer yang kamu pakai nggak terlalu tebal, karena kamu akan kelihatan bercucuran keringat seperti habis upacara bendera. Untuk kemeja, hindari memakai motif, karena akan membuat penampilan kamu jadi terlihat ramai. Pilih kemeja dengan warna-warna muda atau warna alami.
Bawahan: Pilih celana bahan dengan warna senada blazer. Perhatikan potongan celana, jangan terlalu baggy dengan keliman di kantong celana. Pakailah celana bahan berpotongan lurus atau slim fit, dan kenakan ikat pinggang kulit dengan warna senada sepatu.
Sepatu: Pakai sepatu oxford warna hitam. Pastikan ujung sepatu bundar dan nggak terlalu lancip. Oxford adalah model klasik yang aman digunakan untuk kesempatan formal atau semi formal. Sepatu oxford dengan motif brogue pada bagian ujungnya masih tampak rapi untuk kamu pakai.
Bila Kamu Wawancara Untuk: Perusahaan Keuangan
Contoh: bank, konsultan keuangan, pembiayaan, akunting, asuransi, riset, bursa saham. Saat wawancara dengan perusahaan di bidang keuangan, kuncinya kamu harus tampil konservatif dan terlihat profesional. Lingkungan kerja perusahaan keuangan biasanya semi formal atau bahkan formal. Atasan: Pakailah kemeja putih terbaik kamu, atau ganti dengan warna-warna kalem, seperti biru atau abu-abu. Lalu, padukan dengan vest. Kamu bisa memakai vest rajut atau berbahan kain dengan warna gelap. Atau kamu juga bisa menggunakan sweatshirt sebagai luaran. Dasi bisa menjadi opsional. Bawahan: Pilih celana bahan regular cut dengan warna serasi dengan atasan. Pastikan panjang celana kamu nggak terlalu banyak menutupi sepatu. Sepatu: Sepatu dengan ujung persegi, atau yang menggunakan sol karet sebaiknya kamu tinggalkan di rumah. Sepatu kulit dengan tali yang menggunakan motif brogue atau wingtip lace up akan menyempurnakan penampilan kamu.
Bila Kamu Wawancara Untuk: Perusahaan Fashion
Contoh: Fashion editor, stylist, desainer, merchandiser, asisten desainer, buyer, atau asisten desainer.
Jangan sampai kamu datang dengan gaya super trendy atau edgy. Kamu bakal kelihatan seperti korban mode yang gagal. Kamu boleh tampil dengan gaya personal, namun pastikan nggak berlebihan.
Atasan: Jangan terlalu fashion-forward. Kemeja dengan motif bunga ala Gucci atau dengan motif-motif besar sebaiknya kamu hindari. Kemeja yang kamu pakai harusnya simpel, dan biarkan aksesoris yang bicara, seperti ikat pinggang, tas dan sepatu.
Celana: Kenakan celana chinos dengan warna-warna kalem. Hindari warna gelap yang akan membuat penampilanmu jadi terlalu konservatif. Selain coklat muda dan abu-abu muda, jangan takut memakai warna biru turkis atau hijau fuji. Yang penting serasikan dengan warna kemeja.
Sepatu: Pilih sepatu kulit ankle boots dengan tali, atau bisa juga menggunakan loafers dari bahan kulit. Warna coklat cerah, marun atau biru dapat memberi statement tersendiri.
Bila Kamu Wawancara Untuk: Perusahaan IT atau Startup
Contoh: Teknisi, manager produk, komunikasi, content strategist, atau IT.
Kebanyakan perusahaan startup dipenuhi karyawan muda. Jadi, hal terpenting untuk Kamu ingat saat datang untuk wawancara kerja ke perusahaan ini adalah, jangan terlalu overdressed di antara para hipster.
Atasan: Memakai stelan jas menunjukkan kalo kamu nggak tahu sama sekali tentang industri ini. Jadi, cobalah dengan kemeja lengan panjang polos atau yang bermotif rapat seperti kotak-kotak, atau garis.
Bawahan: Pakailah celana denim berwarna gelap. Pilih potongan lurus atau slim fit. Tambahkan aksesoris ikat pinggang kulit. Pastikan tas selempang kulit yang kamu bawa juga berwarna senada.
Sepatu: Pilih sepatu boots kulit dengan tali berwarna senada ikat pinggang, bisa juga memakai sepatu loafer atau derby. Tapi hindari sepatu derby dengan sol berwarna mencolok karena akan membuatmu tampak terlalu kasual.
Terakhir, tidak ada salahnya -dan mungkin bisa bikin keuntungan besar buatmu- untuk bertanya ke orang yang menghubungi kamu untuk wawancara kerja. Tanyakan apa yang perlu kamu pakai, atau apakah ada dress code untuk panggilan tersebut? Jika jawabannya nggak ada, berarti kamu tinggal menyesuaikan dengan tips di atas. Jika ia bilang smart casual, kamu perlu dress up sedikit dari apa yang mereka harapkan. Better to dress up than down adalah aturan yang perlu kamu ingat. Asal jangan terlalu berlebihan.